Kajian Amaliah Ramadhan Hari ke-9; Arti dan Makna Surat Al Ashr
Senin, 11 April 2022. Kembali diadakan Kajian Amaliah Ramadhan 1443 Hijriyah di SMA Negeri 1 Patikraja. Bertempat di Masjid Raudhatul Jannah, Pukul 07.30 sampai dengan 08.00 WIB. Acara kajian dihadiri segenap guru dan karyawan, dengan naraumber Agi Kustri Juniawan (guru pengampu mata pelajaran Bahasa Jawa).
Berikut ini materi yang disampaikan narasumber pada hari ke-9 umat Muslim menjalankan ibadah puasa.
Al Ashr merupakan salah satu surah yang diturunkan di Kota Makkah. Karena itulah surah ini termasuk ke dalam golongan surah Makkiyah. Surah Al Ashr artinya ialah demi masa atau demi waktu.
Surah Al Ashr hanya terdiri dari tiga ayat, sehingga termasuk sebagai golongan surah pendek di dalam Al-Qur’an. Surah yang juga dikenal dengan demi masa ini merupakan surah ke-103 dalam juz 30 di Al-Qur’an.
Meski terdiri dari tiga ayat, makna surah Al Ashr sangat mendalam dan wajib diketahui oleh umat Islam. Menurut tafsir Maraghi, jika seorang muslim ingin memahami hakikat dari nilai pendidikan dan kedisiplinan sebenarnya sudah dijelaskan Allah SWT dalam firman surah Al Ashr ayat 1-3 ini.
Jika direnungkan lagi, surah Al Ashr menjelaskan tentang sumpah yang dilakukan oleh Allah SWT atas nama waktu. Surah Al Ashr mengajarkan pada setiap muslim untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Tak heran jika surah Al Ashr kerap dijadikan sebagai doa penutup saat mengaji di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Hal itu bertujuan untuk mengingatkan ke manusia untuk tidak menjadi seseorang yang merugi karena telah menyia-nyiakan waktu.
Lalu, bagaimana bunyi Surah Al Ashr latin dan artinya? Lebih lanjut, kamu dapat menyimak penjabarannya di bawah ini.
Mengutip dari buku Anwarul Qur’an Tafsir, Terjemah, Inggris, Arab, Latin: 103 Al Ashr karya Dr Basharat Ahmad, berikut adalah bunyi surah Al Ashr ayat 1-3:
Makna yang Terkandung dalam Surah Al Ashr Perbesar
Makna utama yang terkandung dalam arti Surah Al Ashr menjelaskan bahwa kehidupan di dunia ini memiliki waktu atau masa yang singkat. Karena itu manusia harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk berbuat baik dan menasihati sesama dalam kebaikan.
Berikut ini penjabaran lengkap dari tiga makna yang terkandung dalam Surah Al Ashr, menurut tafsir Jalalain:
1. Perhatian terhadap waktu
Arti surah Al Ashr yang pertama adalah Allah SWT bersumpah dengan menyebut kata ‘masa’ yang memiliki makna, yaitu waktu. Bila Allah SWT bersumpah dengan makhluknya, itu menjadi suatu isyarat bagi Rasulullah dan orang beriman.
Maka bisa disimpulkan bahwa arti surah Al Ashr ayat pertama adalah supaya Rasulullah SAW dan orang beriman memberi perhatian lebih pada waktu dan mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk hal terpuji sesuai ajaran Islam. Sebab waktu tidak akan berhenti maupun terulang meski sedetik saja.
2. Memanfaatkan hidup untuk kebaikan
Berdasarkan tafsir Jalalain, pada ayat kedua dijelaskan bahwa ada banyak manusia dalam keadaan merugi. Karena ada banyak manusia yang tidak memanfaatkan kehidupan di dunia dengan baik, seperti yang sudah ditunjukkan oleh agama.
Banyak orang hanya sibuk menikmati dunia dan menuruti hawa nafsu. Padahal di dunia ini hanya sementara dan hanya akhirat yang kekal.
3. Cara menjadi orang yang tidak merugi
Makna dari ayat ketiga pada surat Al Ashr, dijelaskan bagaimana cara agar tidak menjadi orang yang merugi. Ada tiga syarat yang tertulis di dalam arti surah Al Ashr, yaitu beriman dan beramal saleh, saling menasihati mengenai kebenaran, dan saling menasihati mengenai kesabaran.
Manusia yang menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat disebut sebagai orang yang celaka. Surah Al Ashr juga mengajarkan bahwa jika manusia tidak memanfaatkan waktu untuk hal yang berguna, itu hanya akan menjerumuskannya pada kerugian.
Dikutip dalam buku Informasi Kapuas (Jilid 5), Imam Syafi’i pernah mengatakan bahwa “Seandainya Allah SWT tidak menurunkan surah ke makhluk-Nya, kecuali hanya Surah Al Ashr, niscaya tercukupi mereka.”
Berikut ini penjelasan tentang keutamaan Surah Al Ashr yang dikutip dari buku Anwarul Qur’an Tafsir, Terjemah, Inggris, Arab, Latin: 103 Al Ashr karya Dr Basharat Ahmad.
1. Mengamalkan ilmu yang dimiliki
Dalam HR. Ad Darimi disebutkan bahwa, “Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.”
2. Senantiasa bersabar dalam melakukan proses dakwah
Dalam Surah Al An’am ayat 34 dijelaskan bahwa, “Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka.”
3. Hamba yang beramal saleh
Seperti yang dijelaskan dalam arti surah Al Ashr, orang-orang yang saleh adalah mereka yang melakukan perbuatan baik secara lahir maupun batin dan mengamalkannya.
4. Berdakwah di jalan yang Allah swt ridhai
Dalam Surah Yusuf ayat 108 dijelaskan bahwa, “Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) pada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.”
Ingat Lima Perkara Sebelum Lima Perkara
Lima perkara sebelum lima perkara merupakan lagu yang dipopulerkan oleh grup nasyid Raihan. Lirik lagu tersebut diambil dari hadis Nabi yang termasuk ke dalam tema tentang kematian. Seluruh kandungan hadis tersebut mengingatkan kita agar tidak menyianyiakan kesempatan dan waktu yang telah Allah berikan kepada kita. Sebab kematian dan waktu adalah hal yang pasti.
Dari Amru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berkata kepada seorang pemuda dan menasehatinya, “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum matimu.
Menurut Sayyid al-Arabi hadis di atas Shahih dan diriwayatkan pula oleh Imam Suyuti dalam Shahih al-Jami’. Hadis di atas memiliki dua jalur periwayatan. Hadis dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan secara marfu, dan hadis Ibnu Maimun diriwayatkan secara mursal.
Dalam lima perkara penting yang Rasul sebutkan di hadis ini, terkandung pelajaran yang patut dihayati. Abu Layyist Samarqandi mengatakan dalam Tanbihul Ghafilin bahwa lima hal ini harus dipergunakan sebaik-baiknya agar tidak menyesal di kemudian hari, karena lima hal itu hanya terjadi sekali dan tidak akan terulang.
Pertama masa muda sebelum tua. Masa muda merupakan masa paling produktif bagi setiap orang. Sehingga kita harus membiasakan diri melakukan amal saleh sedari muda sebab kebiasaan saat muda akan terbawa hingga tua.
Kedua sehat sebelum sakit. Kesehatan merupakan karunia dan nikmat yang sering kali terlupakan. Nabi pernah mengatakan dalam kesempatan lain bahwa sehat dan waktu adalah dua nikmat yang banyak manusia tertipu. Mereka menyangka bahwa keduanya adalah sesuatu yang sewajarnya, padahal itu nikmat terbaik yang diberikan Allah pada setiap hamba-Nya.
Ketiga luang sebelum sibuk. Waktu luang seorang mukmin adalah waktu malam sebab di siang hari ia akan sibuk mencari rejeki yang dijanjikan Allah. Hal ini mengacu pada sabda Nabi bahwa “Malam itu panjang maka jangan membuatnya pendek (menyianyiakannya) dengan tidurmu dan siang itu terang jangan kau gelapkan dengan dosa-dosamu”
Keempat kaya sebelum miskin. Jika Allah memberikan karunia berlebih ingatlah itu hanya amanah yang dititipkan kepadamu. Berbagilah karena dalam harta yang kau miliki terdapat hak orang lain yang membutuhkannya demikianlah cara kita bersyukur dengan karunia berlebih yang diberikan-Nya.
Kelima hidup sebelum mati. Setiap yang hidup pasti akan mati, manusia tidak akan mengetahui kapan ajal akan menjemputnya dan bagaimana caranya. Maka beramallah selagi hidup sebelum datang kematianmu sebab penyesalan setelah ruh tercabut dari tubuh hanyalah sia-sia.
Demi Masa Bawa Asmaradana
Urip ing ndonya tan lami
Aja dhemen numpuk bandha
Elinga tembe mburine
Lamun mati tan ginawa
k’jaba amal jariyah
Mula senenga tetulung
Marang sapadhane gesang
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
*****