Kajian Hadist tentang Iman, Islam, dan Ihsan
Senin, 4 April 2022. Kepala Sekolah Nastiti Rahayu, M.Pd., beserta guru, karyawan, dan perwakilan siswa melalui pengurus OSIS SMA Negeri 1 Patikraja mengikuti kajian amaliah Ramadhan. Pada kesempatan hari ke-2 bulan suci ini, diisi oleh narasumber Dr. Asep Daud Kosasih (Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto), dengan pembahasan materi mengenai Himah Iman, Islam, dan Ihsan. Kajian berlangsung pagi hari Pukul 08.00 – 09.30 WIB di Masjid Raoudhatul Jannah yang berada di lingkungan SMA Negeri 1 Patikraja.
Berikut merupakan risalah materi kajian yang disampaikan narasumber.
Dari Umar Radhiallahuanhu juga dia berkata:
Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah SAW ) seraya berkata:
“ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah SAW: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” .
Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)
Berdasarkan penyampaian Hadist tersebut, disampaikan bahwa Umar Bin Khatab, merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammada SAW yang cerdas. Kecerdasan terlihat manakala Nabi membuat keputusan di hadapannya, dia bertanya kepada Nabi tentang dasar keputusan apakah berasal dari Wahyu Allah atau pemikiran beliau (Nabi). Jika itu merupakan wahyu maka Umar Bin Khatab akan patuh dan taat, namun jika dari pemikiran Nabi sendiri, maka dia pun mempuyai pendapat untuk disampaikan.
Hikmah hadist..
1. Proses penyampaian wahyu, melalui malaikat Jibril yang menyamar sebagai seorang pria. Hadirnya malaikat jibril ketika Nabi sedang bersama para sahabat, datang bukan untuk khusus bertemu Rasulullah, tetapi untuk bertemu sahabat Rasulullah mengajarkan agama.
2. Adab dalam menghadiri majelis ilmu yang tercinta dari;
a. berpakaian yang bersih dan penampilan yang sopan santun
b. Tawadu, mempunyai watak rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh, atau merendahkan diri.
c. Metode tanya jawab dan diskusi,
d. Pentingnya penguatan, sebagai timbal balik dari pernyataan atau informasi yang sudah disampaikan.
Dari materi tersebut, narasumber menyampaikan kesimpulan bahwa agama meliputi;
1. Iman
2. Islam
3. Ikhsan
Sebelum acara kajian diakhiri, narumber memperoleh pertanyaan dari peserta kajian Sujatno,S.Pd. Beliau menanyakan mengenai bagaimana bentuk ikhsan dalam kehidupan beragama?
Merespon pertanyaan tersebut, Asep menjawab bahwa wawasan yang kurang mengenai ilmu agama yang diketahuinya.
Islam saat ini dihadapkan pada umat yang kurang wawasan beragama dan umat yang berlebihan dalam beragama.
Sesuatu yang hilang dalam islam adalah kegembiraan dalam beragama.
Perpecahan bukan disebabkan oleh perbedaan pendapat, tetapi muncul dari sikap dalam menghadapi perbedaan.
Luar Biasa Smantik👍👍👍👍
Semoga membawa berkah untuk warga SMAN 1 Patikraja. Aamiin …..